8/17/2009

....

Hal yang paling bodoh dan kubenci adalah kebohongan dan pengkhianatan, tapi kali ini ternyata aku harus berbohong padanya dengan mengatakan bahwa aku sudah tidak lagi memiliki perasaan apa-apa. Namun ini bisa kulakukan saat menjauh pun ternyata tidak bisa sekalipun sudah kupaksakan. Sebuah dilema yang sangat menyiksa saat menjauhkan diri darinya, ternyata pikiran dan hati tetap saja tidak bisa lepas, bahkan hampir setiap hari harus melihat namanya muncul seakan-akan aku selalu harus ingat padanya.

Dan dalam pergulatan untuk memaksakan diri ini lupa padanya dan hilang semua perasaan ini, ternyata hanya membuatku menjadi sakit.
Dari mulai liverku yang biasa hanya membuat mual, kini tidak hanya terasa perih, tapi juga mulai terasa sakit pada bagian-bagian tertentu. Ginjal kiri yang mulai bermasalah juga disertai jantung yang terasa tidak normal.
Beban pikiran dan perasaan yang terus menerus dirasakan selama hampir satu tahun belakangan ini, akhirnya memang berdampak besar pada masalah fisik yang mulai serius.

Uhm, tapi saat memberanikan diri untuk berkata tidak jujur padanya, bahwa semua perasaan ini sudah hilang, yang kudapati tetap saja bukan lagi hatinya yang dulu. Jauh berubah, bahkan sangat berubah kurasakan. Bukan lagi seseorang yang kukenal seperti dulu. Dan lagi, itu terjadi …
Ternyata hatiku terlalu rapuh untuk mencoba menjadi temannya. Terlebih lagi kurasa sikapnya yang saat ini menjadi dingin seakan akan aku adalah orang yang baru dikenalnya saat ini.

Mungkin sebenarnya yang terbaik adalah, tidak lagi menghubungi dia. Karena mungkin kehadiranku saat ini hanya kembali menganggu ketenangannya. Mungkin dia sudah merasa nyaman saat aku hilang dan tidak ada lagi hubungan dengannya.

7/20/2009

10 juni 2008 II

Satu tahun memang sudah dilewati tanpa bisa kurubah apa yang kurasakan terhadap v…
Tapi mungkin butuh bertahun tahun untuk bisa mematikan apa yang sudah dihidupkan, dihidupkan sebagai sebuah hadiah terbesar dalam hidup ini …

Sesuatu yang sangat sulit untuk membunuh sesuatu yang begitu berarti dan menjadikan diri ini lebih berarti …
Tapi saat menyadari bahwa semua adalah kesalahan diri sendiri yang salah mengartikan hubungan itu … dan menyadari siapa diri kita ini hingga bisa bisanya merasa pantas untuknya, juga menyadari apa yang telah kita perbuat hingga menyakitinya …
Maka semua sedih hati ini berubah menjadi sebuah penerimaan terhadap apa yang seharusnya dijalani sejak awal dulu …

Kangen ?? tentu saja … dan rasa itu tidak berubah sedikitpun saat datang menyapa sang hati …
Namun, bila dulu perasaan seperti itu nyaris membuat hilang orbit diri … saat ini semua bisa diterima dengan kebesaran hati …
Karena tangan ini tidak akan pernah mampu memeluk gunung ….

Seseorang yang dulu mempunyai hasrat padanya berkata, bahwa dia sudah lebih baik saat ini .. uhm .. ya tentu saja hanya bisa bersyukur bahwa dia bisa mendapatkan kembali kebebasan dan kebahagiaannya yang dia cari …

Walau tidak akan pernah lagi mendekatinya, dan tidak lagi akan berharap apa-apa terhadap dia …
Tapi apa yang selalu masih kurasakan ini, akan tetap selalu sama ….
Walaupun mungkin aku dianggap jahat karena tidak ingin lagi berhubungan dengannya, maka biar diri ini sendiri saja yang tahu, bahwa apa yang menjadi keputusanku ini adalah agar dia bisa mendapatkan dan meraih apa yang sesungguhnya dia cari ….

10 juni 2008

Satu tahun lebih ga kerasa udah lewat …
Waktu yang mungkin terlalu singkat atau entah terlalu lama untuk sebuah pertarungan hati yang sedang bergulat untuk membuang sebuah perasaan yang terlalu dalam tersimpan..
Ternyata tidaklah mudah untuk menghapus semua kenangan, dan semua rasa yang sudah terlanjur “ditumbuhkan” dalam hati seseorang, terlebih lagi orang yang begitu special dalam hidup kita …
Tapi dalam perjalanan satu tahun lebih ini juga mata ini, hati ini lebih terbuka terhadap apa yang sebenarnya sedang terjadi, termasuk juga banyak hal yang menjadi sebuah pengalaman yang membuka mata ini terhadap apa itu hidup dan kehidupan, termasuk didalamnya tentang cinta dan kasih sayang.
Hal yang manis dalam hidup kita, terlebih lagi bila itu terasa sangat manis, ternyata mungkin hasilnya hanya akan menumpuk rasa perih pada akhirnya, dan mungkin berkepanjangan, karena kita terlalu terlena dalam kemanisan itu. Sementara hal yang pahit yang selama ini kita anggap membuat rusak cita rasa kita terhadap hidup ini, justru membuahkan sesuatu yang manis dalam arti yang sesungguhnya.
Begitu banyak pertanda yang menandakan bahwa semua ini seharusnya bisa diakhiri sejak dulu tanpa harus melewati ini semua, tanpa harus merasakan ini semuanya, namun ternyata mengabaikan sesuatu yang memang tidak bisa kita jelaskan dan terus menerus kita hiraukan, pada akhirnya saat itu menjadi sebuah kenyataan, maka akan terasa sangat pahit ..
Dalam penggalan penggalan yang mengisyaratkan untuk segera berhenti, saat semua terkumpul dan bisa dilihat dengan jelas dan dalam hati yang tenang, maka pada akhirnya kita bisa melihat dengan lebih sadar dan lebih tenang dalam menerimanya.

Saat kita merasa sudah yakin pada pilihan kita, namun ternyata apa yang kita lakukan untuk sesuatu yg kita yakini baik itu menjadi salah dimata seseorang, maka apa yang kita tuju hanyalah menemui sebuah tembok yang besar dan kokoh untuk bisa kita masuki.
Saat kita mempertahankan sesuatu yang baik, agar bisa mendapatkan kebaikan bersama, tetapi saat dianggap kita tidak mempertahankan hubungan itu, maka kita seperti berarti tapi sesungguhnya tidak pernah menjadi arti apapun.
Saat suara itu berbisik didalam kepala ini, untuk segera berhenti, namun kita tidak meyakini suara itu, maka kita menjadi seseorang yang hanya mengikuti ego kita untuk merasakan hal yang menyenangkan saja buat diri kita, namun sesungguhnya, hal yang kita anggap terbaik itu justru bukanlah yang terbaik buat hidup kita ….
Rasanya terlalu kasar saat suara itu mengatakan “dia bisa menjadi “setan”, tinggalkan saat ini juga, atau menikah dengannya” …. Suara yang terulang sampai 3 kali dalam 1 bulan untuk merubah jalan hidup ini …
Apakah ada yang mau mengikuti dan meyakini suara itu saat kita sedang merasakan bahagia dan merasa berarti dengan seseorang ?

Saat pikiran dan hati ini ditunjukkan bahwa akan ada sesuatu yang buruk sedang mendekati orang yang berarti dalam hidup kita, namun semua itu tidak mendapatkan respon yang positif dari seseorang tersebut, bahkan mendekati apa yang seharusnya ingin kita dia menjauh, rasanya tidak lagi terasa bahwa diri kita berarti untuk orang itu …
Tidak lagi rasa nyaman bisa dirasakan saat perasaan kita tidak bisa lagi dihargai oleh orang yang justru membuat kita merasa nyaman …

Saat hati ini tidak lagi terbagi karena keyakinan untuk menjalaninya seberat apapun, dengan dasar dan anggap bisa saling menerima apa adanya diri kita, tanpa melihat hal yang lain, namun justru dianggap terbagi, rasanya kepercayaan itu memang sudah retak, hanya karena mengikuti intuisi, terlebih lagi intuisi yang keluar karena perasaan terbagi, yaitu intuisi yang telah dipengaruhi oleh emosi manusiawi, bukan lagi intuisi yang mengarah pada hal yang benar …

Saat hati ini terbagi, karena menjalani dua hati, dalam waktu yang bersamaan, rasa pernah menjadi arti dalam hidup seseorang akhirnya tidak hanya retak, tapi pupus dan nyaris musnah… terlebih lagi terjadi dengan dalih dalih past life ….

Saat amanah tidak lagi terjaga, untuk sesuatu hal yang seharusnya bisa dia simpan untuk tidak terbuka pada yang lain, terlebih lagi saat kita meminta itu untuk tidak keluar pada orang yang justru sedang kita merasakan gundah, rasa percaya seakan akan sudah terkikis sedikit demi sedikit .. dan yang membuat semakin perih, justru saat amanah itu tidak bisa terjaga oleh orang yang kita sangat percaya ….

Saat kita ternyata menjadi seperti pilihan, karena ada orang lain dalam posisi yang sama (dan hal yang sama itu lagi2 dalam past life dan sama2 punya penyakit yang sama), namun membuat bingung, mana yang berarti soulmate, sementara pikiran itu dikeluarkan pada orang lain, dan kita tahu saat kondisi hubungan itu sedang rusak, maka rasanya hanya semakin memperjelas, bahwa semua yg sudah dijalani itu masih dalam sebuah pemilihan dan pengukuhan saja sepertinya, karena tidak merasa yakin, mana yang memang dia cari … (thanks shandy …)

Saat seseorang yang berarti itu berkata bahwa “aku tidaklah memiliki dia”, maka seharusnya aku sadar, bahwa memang tujuanku dan tujuannya berbeda dalam hubungan ini … perkataan yg keluar justru saat ada seseorang yg lain dari past lifenya muncul …

Saat apa yang kita sampaikan agar dia terjaga dari sesuatu yang justru kita lihat, dan kita dianggap berprasangka buruk, namun hal itu malah didekatinya, dan terjadi, walaupun tidak sebesar apa yang tertangkap dalam benakku, maka perasaan sudah menjadi arti bagi seseorang itu hancur …..
Yah … saat seharusnya bila sudah kita sampaikan dan dia bisa menjaganya, maka hal itu tidak harus terjadi, tetapi malah yang kita sampaikan terjadi .. itu memberikan pukulan yang cukup keras …

Saat kejujuran menjadi sulit dalam sebuah hubungan, lantas kemana arah hubungan yang bisa dikecilkan oleh hal yang lain itu ?

Pada akhirnya, mungkin perkataan seorang teman padaku benar, bahwa aku hanyalah “salah merasa”, karena apa yang dia maksud dan dia rasakan, berbeda dengan apa yang kumaksud dan apa yang kurasakan….
Dan juga mungkin perkataan temanku benar, bahwa aku telah merusak kesenangan orang lain, dan mencampurinya, karena mungkin bila apa yang selama ini berusaha kusampaikan, kujaga dari dia, justru mungkin untuknya adalah sesuatu hal yang wajar-wajar saja ….

Uhm…
Seandainya dan seandainya aku tidak pernah hadir dalam hidupnya …
Maka mungkin hubungan yang pernah terjadi yang juga masih dia jalani saat denganku, tidak akan selesai, dia pasti akan mempertahankan itu …
Seandainya dan seandainya, aku tidak pernah ada dalam hidupnya …
Maka apa yang kulihat dari seseorang yang punya maksud tertentu padanya, mungkin saja terjadi, dan dia menerima dan menganggap itu sebagai sesuatu yg wajar saja, namun lagi-lagi karena aku ada disitu, ditempat kosong itu …. Hal itu malah kurusak dan menganggu kesenangan orang seperti kata temanku itu …

Seandainya dan seandainya, aku tidak pernah ada dalam jalan hidupnya …
Dia tidak akan merasakan sakit hati … dan membuat berat juga mengurung kebebasannya …

Tapi yang lebih berarti dari semua ini adalah …
Aku semakin melihat dan merasakan apa itu hidup dan kehidupan dan semua yang terjadi dalam hidup …

7/02/2009

the truth

sepertinya semakin banyak orang yang merasa sudah paling benar ...
bahkan orang-orang yang bisa bilang bahwa dewasa ini banyak orang yang hanya mau mendengarkan apa yang dia ingin dengar saja pun tanpa disadari sudah menjadi orang yg merasa paling benar, karena dia pun tidak bisa menerima perbedaan paham dengan orang lain.

lucunya, banyak orang saat ini menerima paham dengan begitu saja tanpa menggunakan logikanya, hanya karena dia mendengar dari orang yang memang bisa dia dengar atau dia anggap bijaksana.
sedangkan pada kenyataannya, ternyata sangatlah banyak orang-orang yang penampilan luarnya memanglah bijaksana, tetapi disisi lain kehidupannya tidak banyak jg orang yang tau, bahwa orang itu tidaklah seperti apa yang mereka bayangkan dan agung-agungkan selama ini.

semakin tersadari juga, bahwa saat ini banyak pula orang yang sudah sulit untuk bisa kita percaya, untuk bisa kita beramanat.
terlebih lagi saat ada orang yang tersakiti hatinya oleh kita, dia bisa berubah dari orang yang dulu memperlihatkan sosok yang amanah dan jujur, namun dgn sakit hatinya dia bisa membuka amanah tersebut, dan tidak tanggung tanggung, dia bisa membukanya justru pada orang yang seharusnya diamanatkan untuk tidak diberi tahu.

semakin banyak juga orang yang "merasa" tahu, padahal dia tidaklah lebih dari hanya sekedar mendapat tahu tanpa mengerti dan paham, apakah memang "tahu" itu datang dari yang benar dan membawa kebenaran.
lantas orang yang "merasa" ini berbicara pada banyak orang seakan-akan dia memang benar-benar tau dan paham, sementara didalam hatinya pun dia masih bertanya-tanya.
entah apakah itu adalah tanda-tanda bahwa kemunafikan saat ini adalah sebuah lifestyle yang sedang marak dibumi ini, ataukah ini pertanda, bahwa keyakinan dan kepercayaan dalam diri manusia sudah semakin tipis dan buruk ?




5/30/2009

a letter 4 v

kebanyakan orang akan selalu memberikan jawaban yang klise tentang cinta ..
selalu mereka akan bilang cinta itu adalah sesuatu yang abstrak, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, sesuatu yang indah, sesuatu yg hanya bisa dirasakan didalam hati, dan ungkapan-ungkapan lain yang melulu seperti itu ...

selalu juga, setiap kali manusia jatuh cinta, mereka selalu mengungkapkan itu pada awalnya begitu indah, bahkan sangat indah.
rangkaian kata-kata yang romantis dan puitis, sikap yang yang selalu menyenangkan dan membuat nyaman pasangannya, perhatian yang mampu membuka simpati bagi pasangannya.
semua selalu seperti itu pada dasarnya.

tapi tatkala cinta itu sendiri mulai di uji pada tingkat yang lebih lanjut, maka semua bisa hilang seketika.
kelembutan berubah menjadi keras, puitis menjadi caci maki, kasih sayang menjadi saling menyakiti, rindu menjadi benci.
uhm, lantas kemana cinta itu pada saat ujian tiba ?
kemana semua rasa indah yang dulu ada dan begitu agung saat cobaannya diberi ?

yah, ternyata cinta hanya sampai disitu kebanyakan. tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa berbuat lebih, tidak bisa dipertahankan. menyerah ? sepertinya bukan kata yg tepat untuk dikatakan menyerah pada cobaan dan situasi yg memberatkan itu.

uhm,
kita lupa, segala sesuatu selalu ada tingkatannya, selalu ada ujiannya, selalu ada cobaannya.
sesuatu yang berharga itu pasti akan dijadikan cobaan, akan diberikan kenaikan tingkatnya yang berat sesuai dgn apa yang sedang kita jalankan.

saat melihat begitu mudahnya cinta yg dulu begitu menyala terang, namun redup saat diberikan awan mendung ... uhm .. selalu kembali hati bertanya ...
apa benar yg dulu dijalankan itu memang cinta ?

uhm, lalu kembali lagi terpikir ...
betapa diri ini hanyalah orang yang tidak bisa mewujudkan sendiri kata-katanya.
selalu kubilang, juga terhadap orang yg kutujukan surat ini (V) ...
melihat orang lain bahagia, bisa menjadi kebahagiaan sendiri buat kita, terlebih lagi saat kita bisa menjadi bagian yang membuat orang itu bahagia ... teristimewa lagi saat orang itu adalah orang yang melekat dihati kita....
dan juga, jangan pernah mencari dan meraih kebahagiaan untuk diri kita, dengan mengorbankan kebahagiaan orang lain .... jangan berdiri dalam kebahagiaan diri kita sendiri, tapi kebahagiaan orang lain kita rampas ...

dalam perenungan ini, semakin tersadari ...
mungkin saja dulu itu memang cinta, tapi DIA lebih tahu yang terbaik, DIA lebih tau yang terburuk. dan ku tahu juga disadari, bahwa diri ini bukan yang terbaik untuk dia.
kekurangan yang ada ini terlalu banyak untuk bisa meraih apa yang sudah menjadi istana dalam hati, terlalu banyak ... sehingga diri ini seperti seseorang yang sedang berdiri dalam kebahagiaan sendiri, tanpa mau sadar bahwa kebahagiaan yang teraih itu tidak membawa kebahagiaan untuk orang yang dicintai.
aku tidak tahu, tapi AKU tahu ... dan aku tidak mau tahu sekalipun AKU tahu, karena terlalu ingin mendapatkan dia, terlalu ingin mengejar kebahagiaan yang saat itu aku pikir dia merasakan kebahagiaan yang sama.

tapi v ....
kamu tidak harus percaya apa yang f punya untuk kamu, apa yang f rasain ke kamu, dan apa yang f alamin selama ini ...
tapi kamu harus tau ....
kalau apa yang f punya ini ... apa yang f rasain sampai detik ini ...
semuanya hanya datang dari ketulusan ...

miss u v ... :)

5/17/2009

a letter to ve

uhm ...

f kangen v :)
rasanya sekarang tambah sepi v ..
ga ada kamu lagi ..
dirumah jg udah ga bisa tiap hari liat salma sama keisya lagi ..
iya, udah pindah ke deket kantor bundanya ..

kalo dulu ada aja dia suka gangguin om nya hehe ..
sekarang udah ga ada yg gangguin malah jadi kangen dia gangguin..

uhm ..
v ..
:)

5/12/2009

a letter to v ..

uhm ...

v ...
dulu f pernah baca suatu forum .
disitu tempat ngumpulnya yang senang membicarakan masalah spiritual ..
kebetulan ada topik yg menarik tentang soulmate :)
uhm..
disitu ada seorang ce .. bahas tentang itu
menurut dia, ada saat dimana .. memang sebaiknya soulmate itu ga ketemu atau dipersatukan ..
karena dia menemui kasus, bahwa saat bertemu, justru salah satunya nanti akan meninggal, dan kemudian yg satunya lagi akan mendapatkan lonjakan spiritual energi yang besar dari yang meninggal itu ...

:) tiba2 aja f inget cerita di forum itu, setelah 2 hari ketemu dgn orang yg kamu kenal juga v ..
orang yg dulu f ingetin km supaya hati2 dgn dia ..

sebelum f cerita ke hal yg diatas ... f pgn cerita yg lain dulu dari pertemuan dgn orang itu v .. :)
uhm...
disitu f jadi tau, apa yang dibilang mbak m itu bener v ..
ternyata memang buat dia mengumpulkan mantan2 istrinya dulu adalah suatu yg wajar untuk kemudian digauli lagi seperti istrinya ..
untuk pertama kalinya f denger langsung dari mulut dia, dan tetangga kamu jg denger hehehe ..
gimana pengalaman dia waktu tidur sama "mantan istrinya" dulu ...
f jg denger, sepertinya dia bicarain tentang kita ..
f denger, ya mungkin karena kondisi kita yg ga termasuk bisa saling melengkapi dan menyelaraskan ..
akhirnya ga bisa disatu jalan, mungkin f yg terlalu ingin masuk ke kamu, tapi kamu sudah punya kondisi seperti itu yang sulit untuk dirubah ..
dari pembicaraannya, f bisa lihat kalau dia melihat kamu itu sama jalan pikirannya dgn dia, tapi f berusaha untuk menutup itu ..
sama, termasuk dalam hal tidak berkomitmen, dan bisa menjalani hubungan dgn mantan2 istrinya itu seperti dia ..

uhm, ternyata buat dia, karena punya pandangan bahwa kebenaran itu tidak ada ..
sehingga saat ada laki2 senang bermain perempuan, berganti2 perempuan itu bisa dibenarkan dalam sudut pandang tertentu ..
seseorang menjual narkotik dibenarkan .. dalam sudut pandang tertentu ..
yah .. karena kebenaran yg absolut itu tidak ada dalam paham dia v ... :)

tahu ga v, ...
waktu denger cerita dia tentang tidur dgn "mantan istrinya" itu ...
uhm... rasanya mual dengernya ...
dan masih banyak lagi cerita dia yang akhirnya buat f semakin membuka seperti apa pemahaman dia ..

uhm, malamnya ...
dia ditodong untuk memberikan maintenance dna ... dan mau :D ..
akhirnya selama hampir 4 jam dilakukan inisiasi seperti dulu dia pernah kasih waktu di pangalengan ..
setiap sesi.. breaknya lamaaaaaaa ... karena makan dulu .. ada yg lapar ... ada yg pusing ... ada yg ngantuk ehehe

sampe sesi ke tiga, semuanya normal ...
sampai pada waktu mau masuk sesi ke empat ...
tiba2 pak I kasih sesuatu sama mas D ke tangannya ...
dan dia minta itu dikasih ke salah satu orang yg ada disitu (kita ber enam disitu) .
ternyata pilihannya jatuh ke f, walaupun sebenarnya pak I udah tau itu untuk siapa ...
uhm .. f ga tanya itu untuk apa ..
sampai sesi terakhir berjalan .. dan kita istirahat .. ada yg langsung tidur, sisanya ngobrol diluar sama pak I ..

waktu udah sepi, tinggal bertiga .
f tanya sama dia ... apa yg barusan tadi dia kasih ke fey lewat mas d.
sebelum dia jawab, dia tanya ...
apa f sedang memikirkan tentang suatu yang f takutkan ...

ternyata dia malah nyinggung tentang mati ... :)
dan v ...
ternyata dia beri sesuatu dalam bentuk energi itu, untuk mengintervensi atas sesuatu yang mungkin terjadi sama f .
menurutnya, dia lihat ... kondisi f saat ini cenderung mengarah ke titik mati itu ...
uhm, dia bilang kebetulan dia punya kesempatan untuk bisa mengintervensi, supaya f ga masuk kesitu ..
tapi dia jg udah lihat ada termin2 lain yg masih bisa f masuk ke sana juga :)
terus f bilang sama dia ..
memang beberapa minggu kebelakang, f sering memikirkan itu ... dan bicarain itu dgn tetangga kamu :)

terus dia blg, ya .. secara intuitif .. berarti f udah menyadari kondisi itu ...
dan itu malah bisa terwujud bl f ga keluar dari situ ..
uhm ... dah gitu tiba2 satu teman malah tanya sama pak I ...
jadi berapa lama lagi umurnya si f pak .. ?
:) ....
jawabnya ... ya itu relatif .. ga bisa saya bicarakan ...
cuma ini yg bisa dilakukan ... intervensi ..

uhm...
dari situ, tiba2 f kalau inget kamu v ....
atau terlintas nama kamu ...
f jadi senyum sendiri ...
antara sedih .... tapi juga f ngerasa senang ..
entah kenapa begitu v :) ...

sampai akhirnya f terpikir ...
apapun .... apapun yang ada ini ... baik yang menyenangkan ataupun tidak ...
pada akhirnya mungkin akan terlupakan ... akan hilang dan lenyap dari memori ...
seberapa besar kebahagiaan ataupun penderitaan yang dirasakan ...
dan kemudian berganti dengan kondisi dan situasi yang berbeda nanti ..

uhm ... ya .. f ga tau, apa yg dia lihat dan rasakan ...
dia cuma bilang, f menuju kondisi itu karena sudah lama ini, menurut penglihatan dia .. emosi f benar2 labil ..
bahkan cenderung akhirnya merusak ...
uhm ... benar atau tidak apa yg dia lihat dan rasakan itu ... tapi kalau melihat kondisi fisik f saat ini, memang kemungkinan apa yg dia bilang itu bisa menjadi benar ... :)

ah ngapain jg f tulis ini ya v :)

uhm ... v ..
kamu baik2 aja kan yah ? .. i hope so ...
f kangen banget sama kamu v .... :)

still v u ....


5/09/2009

a letter to v .

dunno what 2 say ...
uhm ..
miss u v ...

5/08/2009

a letter to v ..

uhm ...
v ... mungkin saat ini kamu marah, atau juga mungkin benci ..
tapi v, ..
mungkin juga kalau kamu marah dan benci, itu lebih baik .. supaya ini jadi lebih membuat semakin mudah situasinya v ...
just like u said to me ..
kamu udah mau melangkah maju ... apa yang kamu sadari dan yang f sadari udah ga sama ..
selalu berseberangan dalam setiap hal, yang awalnya hanya karena menganggap kalau kita bicara, ga akan pernah ada yang bisa diselesaikan ...
v ..
satu hal yang selalu buat f sedih ...
karena kamu ga ada keyakinan apa2 selama ini v ... :(
berapa kali kamu bilang dan tulis ... kamu ga yakin dgn hubungannya, kamu bertanya bagaimana caranya tahu kalau seseorang itu sungguh2 atau ga ... :(

v ...
kamu boleh berpikir apa aja ...
tulisan ini mungkin ga akan pernah kamu baca v ....
tapi f pengen tulis apa yang masih disimpan "disini" v ...
kalau f selalu yakin .... sejak dari awal kamu jelasin hubungan kamu dengan L ...
kamu berhasil yakinin f ... v ...
keyakinan yang ternyata ga pernah jadi pudar ... ga pernah bisa dihapus sekalipun f pernah kecewa, pernah dibohongin .. dan pernah kamu jadiin orang yang kedua v ...
keyakinan yang ga pernah hilang v, dan ga kehapus sampai saat ini ...
ga akan pernah kecewa itu bisa diatas apa yang didalam sini v ...

mungkin memang f ga akan pernah bisa tunjukin apa yang f punya dan simpan untuk kamu v ..
cuma bisa tunjukin apa yang tulus ini dengan rasa sayang, peduli dan juga support f untuk kamu ..
f ga bisa tunjukin dengan hal yang berbau materi v ...
ga bisa punya hal yang bisa bikin kamu bangga sama f ...

tapi v ....
apa yang f bisa tunjukin itu ga sedikitpun karena ada yang f harapkan dari kamu, selain diri kamu sendiri v ..
diri kamu sendiri yang bukan apa2 ... tapi kamu yang didalam diri kamu v ...
karena semuanya ini tulus v ...
ga melihat kamu siapa ...

v ...
ternyata yang tulus ini bisa jadi salah ...
atau mungkin ga akan pernah bisa kamu lihat v ...
mungkin kamu ga akan pernah bisa lihat yang tertuju ke diri kamu v ...
kamu lebih bisa lihat orang lain, tapi ga bisa lihat itu dari f ...
kamu ga bisa lihat apa yang sedang tertuju ke kamu ...
seperti jg kamu ga bisa lihat apa yang si O ingin dari kamu dulu ...
tapi kamu bisa lihat apa yang L tuju ke f ....

v ...
f ga bisa lagi tunjukin dan buktiin apa2 untuk kamu ...
keyakinan f udah hilang untuk kamu v ....
bukan keyakinan tentang apa yang f rasain ke kamu ...
tapi keyakinan untuk bisa ada disamping kamu v ...
bukan hilang karena rasa kecewa ....
tapi hilang karena f rasa ga pernah f mampu untuk wujudkan semuanya v ...
hilang karena ga pantas untuk temanin kamu lagi v ...

keyakinan f tentang apa yang f rasain ke kamu ...
itu ga akan pernah hilang v ...
ga akan ...

v ...
maafin f yang ga bisa jadi seperti yg kamu ingin ..
seperti yang kamu harapkan ...
maaf karena f begitu sulit untuk kamu mengerti ...
dan begitu banyak nyakitin hati kamu v ...

dan f juga ga bisa buktiin apa2 lagi v, kalau f ga pernah sedikitpun ingin nyakitin hati kamu ..
cuma v yang didalam kamu yang tahu v ...
dan yang ngasih semuanya ini sama f ...

v ...
apa yang f rasain ini ga akan pernah bisa kamu rasain ... ga akan pernah v ... :(

v ...
f sayang kamu ....

4/30/2009

3/27/2009

Ini puisi hati …

Bila pertemuan dengan dia itu disebut cinta …
Maka jangan pertemukan aku lagi dengan cinta itu …
Jika semua yang terjadi dulu itu disebut cinta ..
Maka jangan pertemukan aku lagi dengan orang yang hanya mencintai dirinya sendiri ..
Bila apa yang kurasakan dengan dia dulu itu adalah cinta ..
Maka jangan pertemukan aku lagi dengan orang yang hanya mendengarkan dirinya sendiri …
Jika apa yang kutemukan dari dirinya itu disebut cinta ..
Maka jangan pertemukan aku lagi dengan orang yang hanya mencari pembenaran untuk dirinya sendiri
Bila reinkarnasi itu ada ….
Maka aku tidak ingin lagi dipertemukan dengan cinta itu lagi …
Jika hidup ini berputar lagi …
Maka tidak ingin lagi aku bertemu dengannya …
Bila ada kehidupan lain lagi nanti ..
Maka tidak ingin lagi aku mengenalnya …

Karena …
Tidak ingin lagi aku harus mencintai orang yang tidak ingin dicintai dan tidak bisa mencintai …
Tidak ingin lagi aku mencintai orang yang hanya mencintai dirinya sendiri ..
Tidak ingin lagi aku mencintai orang yang hanya mendengarkan kata hatinya sendiri ..
Tidak ingin lagi aku mencintai orang yang hanya menghargai dirinya sendiri ..
Tidak ingin lagi aku mencintai orang yang hanya mencintai kebebasannya sendiri …
Tidak sekarang … juga tidak nanti ….

Ini puisi cinta ….

Saat harus bicara ….

Dia tidak mendengarkan apa kataku …

Saat harus menjelaskan …

Dia tidak bisa terima penjelasanku ..

Saat ingin dia mengerti …

Dia tidak pernah bisa mengerti maksudku ..

Saat aku berkata dengan jujur …

Dia tidak pernah mempercayainya

Saat aku peduli ..

Dia hanya menganggapku sebagai orang lain ..

Saat aku khawatir ..

Dia hanya menganggapku membuatnya seperti lemah …

Saat aku menjaganya …

Dia hanya menganggapku membelenggu dirinya dari kebebasan

Saat dia sudah menjadi bagian yang penting bagiku ..

Dia hanya menganggapku sebagai angin ..

Saat dia begitu berharga bagiku untuk dihargai ..

Dia tidak pernah bisa menghargaiku sedikit pun juga …

Saat ingin dia dengarkan pintaku yang kecil dan sedikit saja…

Dia selalu menganggap itu sebagai sebuah permintaan yang terlalu besar …


Dan …

Saat aku tetap menjadi orang yang seperti dulu selalu kubilang

Saat aku tetap menjadi orang yang sama ..

Saat semua kata-kataku tentang perasaan, tentang bila aku kehilangan dia dan semuanya yang pernah kusampaikan padanya sampai saat ini terjadi dan masih harus kubawa ..

Dia sudah tidak menjadi orang yang sama seperti apa yang pernah dia bilang padaku ..

Semua kata-katanya tidak pernah terwujud dan tidak pernah terjadi, karena dia tidak pernah ada …..



3/11/2009

untuk bintang

uhm ...

ternyata pada akhirnya memang semua akan terbuka juga ... :)
apa yang ada didalam hati itu tidak akan pernah selamanya bisa dikeluarkan lewat kata-kata ..
kejujuran itu terkadang menyakitkan, tapi menjadi jujur itu adalah lebih baik dan seharusnya menjadi pilihan yang terbaik, daripada tidak berkata jujur dan harus meledak suatu hari nanti ..

ternyata ..
selama ini tidak pernah ada keyakinan tentang aku dan rasa percaya ..
ternyata memang selama ini dia tidak pernah mengenal aku ..
ternyata begitu banyak hal yang membuat dia sakit hati selama ini, dan itu ada tanpa pernah dia memikirkannya
ternyata dia adalah orang yang begitu mudah untuk menjadi sakit hati ..

ternyata ..
setelah aku berikan semua perasaan ini hanya untuk dia dalam duniaku ...
aku hanya mendapatkan ketidakyakinan dan ketidak percayaan dalam dirinya ..
ternyata ...
setelah aku menjadi orang yang sangat menginginkan dirinya ..
aku hanya dilihat sebagai orang yang tidak pernah mempertahankan dirinya buat dia
ternyata ...
setelah aku menjadi orang yang begitu peduli padanya ..
aku hanya dilihat sebagai orang yang mematikan hidupnya, mematikan kebebasannya dan kebahagiaannya .
ternyata ...
setelah aku menjadi orang yang berusaha untuk membuatnya merasa nyaman ..
dia membuat aku harus sering merasa tidak nyaman ...

ternyata ...
setelah aku begitu jujur dengan semua perasaan hati ini untuknya ...
aku hanya terlihat sebagai orang yg tidak jujur dimatanya ..
sementara aku menerima kebohongan dia tanpa harus sakit hati ..

ternyata ...
setelah aku begitu mempertahankan dirinya ...
ternyata dirinyalah yang tidak pernah mempertahankan aku..

ternyata ..
aku selama ini selalu berusaha mempertahankan diriku hanya untuk dia ..
tapi dia masih bisa membiarkan dirinya disentuh orang lain ..

ternyata ...
setelah aku bertemu dengannya, dan ingin menjalani hidup ini berdua dan beribadah ..
dia pernah mengatakan aku adalah orang yang melarangnya untuk beribadah ..

ternyata ..
setelah semua hati ini bulat untuknya, keyakinan ini penuh untuk dengannya ..
aku hanya dipandang sebagai orang yang mempermainkan perasaannya ...
sementara dia dengan mudahnya menerima untuk memutuskan kembali hanya dalam waktu satu hari ..
sementara dia begitu mudah menerima hubungan tanpa mau ada komitmen ...
sementara dia bisa menerima hubungan tanpa kejelasan tujuan disaat aku butuh kejelasan yang menunjukkan keseriusanku padanya ...

ternyata ..
semua hal yang kutujukan padanya selama ini ..
hanya bisa dia lihat dari sisi yang sebaliknya ... :)
saat aku yang seharusnya sakit hati karena sikap dan ucapannya ...
ternyata dia bisa merubah itu justru menjadi sakit hatinya ...

uhm..
benar adanya bahwa cinta dan kasih sayang itu adalah sebuah energi yang luar biasa ...
saat disakiti dan cinta serta kasih sayang itu ada diatasnya..
maka tidak akan sesuatu itu sanggup membuat kita menjadi orang yang mudah sakit hati ..
tentu saja hanya akan terjadi bila cinta itu tulus datangnya, bila kasih sayang itu murni adanya ..

hehehe ..
sekarang aku hanya bisa tersenyum ...
bahwa aku ternyata ada dalam sebuah mimpi mimpi dan harapan kosong selama ini ..
berjalan tanpa sadar bahwa aku hanya bermimpi ..
seakan akan aku sudah mendapati sesuatu, tapi sesuatu itu sesungguhnya memang tidak pernah ada ..
kosong ....
dan aku menjadi orang yang menempatkan hati ini ditempat kosong itu ...

saat seseorang berkata padaku ..
"kenapa tidak kamu balas semuanya, supaya lepas apa yg kamu rasakan selama ini .."
uhm ... kejam sekali rasanya mendengar kata "balas" itu ..
tapi ..
ya, aku memang ingin membalasnya .... dia pantas mendapatkan balasannya atas semua yang kurasakan selama ini ... PANTAS dan HARUS dapat ...
agar semua waktuku dengannya, dan semua waktunya denganku tidak menjadi suatu yang sia-sia ...
hanya perjalanan yang penuh prasangka dan sakit hati tanpa pernah dipikirkan

dan balasan yang pantas untuk dia adalah ....
"dia harus mendapatkan kebahagiaannya, kebebasannya, rasa nyamannya, keselamatannya, dan kemudahan dalam hidupnya, dia harus mendapatkan lagi semua yang dia "rasa" telah kuhilangkan dan ku kacaukan dalam hidupnya"
semoga ... :)


2/08/2009

Akhirnya kutemukan satu jawaban .. 1

Memang suatu proses yang harus dijalani pada akhirnya akan selalu ada hikmah dan juga ada sesuatu yang membuka hal yang tertutup selama itu.
Terlalu lama sudah pertanyaan ini tersimpan tak pernah terjawab dan mendapat jawaban dari seseorang yang begitu kuharapkan jawaban itu muncul darinya.

Tanpa sengaja proses hypno yang kuminta pada seseorang untuk bisa melupakan segala perasaan ini, ternyata membawaku untuk mengenali sesuatu dan dari situ aku mendapatkan jawabannya.
Sebenarnya jawaban ini telah lama kudapatkan, tapi tidak bisa kuyakini sebagai jawaban yang benar, karena kurasa jawaban itu hanya muncul dari seseorang seperti aku yang bodoh dan tidak mengerti tentang itu.

Pertanyaan yang muncul itu adalah, kenapa hati seseorang itu tidak bisa terbuka terhadapku, kenapa hati itu harus tertutup.
Ternyata….
Dalam diri manusia ada yang disebut dengan hati, dimana hati itu mempunyai dua ruangan, satu ruang kebaikan dan satu lagi ruang keburukan. Orang-orang sufistik seringkali menyebut kedua ruang itu adalah surga dan neraka.
Setiap ruang itu bisa terciptakan banyak lagi ruang, tentu saja manusia itu sendiri yang menciptakan ruang-ruang baru tersebut. Seperti surga, ruang kebaikan itu biasa kita masuki saat kita merasakan senang, bahagia, merasa enak, nyaman, damai, dan berjuta perasaan-perasaan lain yang sangat menyenangkan dan indah-indah. Begitu juga ruang keburukan, seperti neraka, dan biasa kita masuki saat kita merasakan gelisah, khawatir, rasa takut, cemas, tidak nyaman, tidak enak, tidak damai, sedih, marah dan masih banyak lagi. Dan masing-masing ruang itu masih bisa kita ciptakan ruangan baru, tergantung kita, apa kita mau menambahkannya atau tidak, mau menambah banyak lagi ruang-ruang neraka, atau mau menambahkan ruang-ruang surga.

Ok, kembali pada jawaban yang kutemukan. Ternyata yang telah membuat hati seseorang itu menjadi tidak bisa terbuka dengan luas dan lapang hati, karena dia telah menciptakan ruang sakit hati dan kebencian dalam ruangan hatinya itu terhadapku. Sudah sejak lama dulu aku tahu bahwa dia pernah menciptakan ruang sakit hati itu untukku, dan apa yang dia ciptakan itu datang karena rasa cemburunya terhadap seseorang, dan juga karena pemikirannya yang lain-lain hingga menyebabkan apa yang dia rasakan itu malah semakin kuat dan nyata, seakan-akan apa yang dia rasakan didalam diriku itu adalah benar dan pasti benar. Tanpa sadar dia sebenarnya disitu seharusnya bisa menjadi mengerti, bahwa itulah rasa cemburu, dan saat cemburu itu datang, itu disertai dengan rasa yang tidak nyaman, kekhawatiran dan ketakutan akan kehilangan. Pada saat ketakutan dan kekhawatiran itu berlebihan, segala macam yang ada dihati pun dibenarkannya tentang aku. Khawatirnya karena merasa ce yang satu itu lebih baik daripadanya, belum pernah menikah, tidak punya anak, masih single, dan baik orangnya.
Uhm… sampai saat ini sepertinya dia masih merasa yakin bahwa apa yang dia rasakan tentang aku itu benar.

Akhirnya ruang sakit hati itu tercipta didalam hatinya. aku pernah bilang padanya, lebih tepatnya bertanya, kenapa bisa rasa sakit hati itu lebih diatas rasa cinta dan sayangnya terhadapku, tapi pertanyaan itu tak pernah bisa dijawabnya.
Sekarang aku tahu, saat ruang sakit hati itu tercipta, maka dengan mudah dan setiap saat kita bisa kembali masuk ke ruangan itu lagi, bahkan karena dipertahankan adanya ruangan itu didalam hati kita, pada saat kembali menemui permasalahan, maka hal sekecil apapun akan sangat mudah membawa diri kita untuk kembali pada ruang sakit hati itu, bahkan sakit hati itu akan semakin bertambah besar disertai juga rasa benci.
Akibat dari adanya ruang itu dalam hati kita, sulit akhirnya untuk bisa melihat sesuatu dari orang yang kita anggap menyakiti hati kita ini untuk bisa terlihat kebaikannya, selalu terbayang semua yang menyebabkan rasa sakit hati itu. Apapun akhirnya yang berusaha untuk dijelaskan pada yang empunya ruang sakit hati dan kebencian itu tidak akan bisa masuk pada saat dia sudah benar-benar yakin dan haqul yakin dengan anggapannya bahwa orang itu memang telah benar-benar menyakiti hati.
Lalu kulihat pada kejadian yang kualami, yah memang tepat seperti itu yang terjadi. Dia tidak pernah mau mendengarkan penjelasan. Sekalipun dulu dia sudah meminta maaf dan berkata bahwa dia telah salah, tapi ternyata maafnya itu tidaklah tulus, karena belakangan kutahu dia masih menyimpan sakit hati itu. Sehingga hal ini sangat sesuai sekali dengan pemahaman yang kudapatkan itu.

Kemudian, pada saat cinta itu akan timbul kembali seiring waktu, ternyata cinta itu tidak akan pernah terbuka selama ruang sakit hati itu masih tersimpan, masih terbentuk dalam sekat ruang keburukan diri kita. Hati akan sulit untuk bisa merasakan cinta dari seseorang yang telah kita anggap menyakiti hati kita, karena sakit hati itu menjadi duri yang akan siap mengoyak kembali dalam kesadarannya. Bisa diibaratkan orang yang telah menyakiti hati kita itu telah mendapatkan cap sebagai seseorang yang pernah menyakiti hati dan itu berarti seseorang itu sudah mempunyai nilai yang buruk.
Selama itu cap itu masih kita lekatkan pada diri orang, maka itu akan terus menghantui dan terus membenarkan apa yang kita anggap, dan selama itu juga kita masih saja berdiam dan merasa betah didalam ruangan sakit hati yang telah kita ciptakan itu.

Ya.. ternyata itulah jawabannya, jawaban yang mungkin tidak akan pernah dia sadari juga, bahwa itulah yang selama ini telah menutup hatinya untukku, itulah yang menyebabkan hatinya sulit untuk bisa terbuka. Tentu saja sulit dan tertutup itu hanya akan tertuju pada orang yang kita anggap telah menyakiti hati kita saja.

Uhm, bisa kubayangkan, dulu dia pernah sakit hati, dan itu dia akui, dan tetap tidak bisa terima kebenaran dari apa yang kujelaskan. Kemudian, kembali dia merasa sakit hati, karena aku hanya ingin mencoba melindunginya dari seseorang yang punya maksud tidak baik terhadap dia, lalu lagi-lagi dia sakit hati karena ucapanku, ucapan yang keluar karena dia hanya diam saat aku meminta jawaban, mencari jawaban agar tidak bingung dan terombang-ambing perasaan yang tidak menentu.
Ternyata benar, apabila kita telah menciptakan sebuah ruang, baik itu dalam ruang keburukan ataupun dalam ruang kebaikan, maka kita akan kembali memasuki ruang itu, sekalipun ruang itu adalah ruang keburukan, sekalipun yang diciptakan oleh diri kita itu adalah hal yang tidak menyenangkan, membuat kita sedih, marah, benci, sakit hati dan lain sebagainya. Intinya, kita akan terperangkap oleh ruang atau sekat hati yang terciptakan itu berlama-lama, bila kita tidak merubah jalan pikiran dan menelaah kembali apakah benar dan memang sudah pada tempatnya kita sakit hati pada seseorang atau tidak, apakah benar apa-apa yang kita anggap seseorang itu telah membuat kita sakit hati ataukah sesuatu yang salah kita lihat dari orang. Tapi walau bagaimanapun juga tentu yang terbaik adalah tidak pernah membuat diri kita sakit hati, dengan lebih membuka hati dan pikiran kita dalam menyikapi sesuatu hal, baik dan buruknya, sebelum hal itu menyebabkan kita membuat ruang hati yang khusus yang akan kita rasakan sendiri.


Akhirnya kutemukan satu jawaban .. 2

Selama dalam kebingungan mencari jawaban itu, memang aku terus masuk dalam gelombang kebingungan dan kegelisahan yang cukup panjang.

Namun kini pada akhirnya, aku akan tetap seperti ini, aku tidak harus mengakui sesuatu yang memang tidak kulakukan, aku tidak harus mengiyakan sesuatu yang memang tidak kurasakan. Bagaimana mungkin aku harus membohongi diriku sendiri, tidak juga untuk hanya sekedar menyenangkan hati seseorang.

Pelajaran lainnya yang juga sebenarnya sudah kusadari sejak lama, bahwa aku tidak boleh berdiam dalam menyikapi sesuatu yang salah, terlebih lagi itu hanya kesalahpahaman saja. Tidak bisa kubiarkan sesuatu yang salah paham itu terus bertahan dalam diri seseorang sebagai sesuatu yang terus diyakininya benar. Namun ada batasnya, dimana setelah kita coba perbaiki itu dengan semampu kita, coba jelaskan itu agar bisa bertemu kesepahaman dan terbukanya pikiran dan menyikapi sesuatu, dan apa yang sudah menjadi niat baik kita itu tidak bisa ditanggapi lagi dengan hati yang terbuka, maka lepaskanlah, tidak perlu lagi berseteru, kembalikan semua hal tersebut pada Yang Maha Tahu, karena Dia pasti tahu kebenarannya dari semua hal yang terjadi di alam semesta ini. Tidak perlu kita terus berkeras untuk memperbaikinya, karena niat kita sudah memperbaiki hal tersebut dan Dia lebih pasti bisa menilai semuanya dengan seadil-adilnya. Yang salah adalah, apabila kita hanya berdiam dan berpangku tangan saja tidak melakukan apa-apa untuk mencoba menyelesaikan dan memperbaikinya.

Dulu, rasa sakit hati yang dia ciptakan terhadap diriku itu benar-benar menusuk sangat dalam, merajam dan menciptakan kegelisahan dan kesedihan yang teramat sangat.

Semua itu kurasakan karena aku begitu kehilangan seseorang yang telah begitu melekat didalam hati. Rasa kehilangan itu harus ditambah dengan rasa sakit hatinya yang menghujam kedalam hatiku seperti anak panah yang tajam, sehingga yang ada dan terasa adalah penderitaan yang begitu berat saat itu.

Uhm.. ya, hal tersebut akhirnya membuat aku menciptakan ruang penderitaan dalam banyak sub-sub ruangnya. Ruang kegelisahan, ruang kesedihan, ruang rasa kehilangan, ruang kekecewaan, ruang kepedihan, dan ruang-ruang lainnya yang terus membuat aku harus tersungkur karena ciptaanku itu.

Syukurlah, ternyata semua sikapnya, termasuk hal yang paling mungkin bisa membuat aku menciptakan ruang sakit hati dan kebencian juga kepadanya dulu, tidak pernah mendapat kesempatan dalam diri ini. Karena aku masih bisa memasuki ruang rasa cintaku kepadanya, dan ruangan itu selalu berdiri diatas ruang-ruang lainnya. Ruang-ruang lain itu maksudnya adalah, ruangan-ruangan yang mungkin bisa membawaku masuk kedalam ruang keburukan. Sampai detik ini, saat ini, hanya sampai pada ruang kekecewaan saja atas semua yang pernah kurasakan darinya, dan tidak akan pernah berubah menjadi ruang sakit hati dan ruang kebencian.

Untuk keluar dari ruang-ruang itu, ternyata kita harus bisa menempatkan diri kita kedalam sebuah ruangan yang lain, bukan didalam ruang keburukan juga bukan didalam ruang kebaikan. Karena selama masih berada didalam situ, maka kita akan terus berbolak-balik, itulah sifat sang qalbu.

Ruang yang lain itu adalah ruang dimana tidak lagi kesenangan dan ketidaksenangan itu mencampuri jiwa kita, kita akan menjadi berada diantaranya, sehingga lebih bisa menilai dan menyikapi sesuatu itu dengan lebih luas dan lapang hati tanpa terjebak oleh salah satu dari ruang yang selalu ada dalam diri kita itu. Jadi tidak lagi akan dipengaruhi oleh emosi, ataupun kesenangan yang mungkin hanyalah kesenangan sesaat saja.

Bukan hal yang mudah, tapi juga mungkin tidak akan menjadi sulit jika kita memang mau memasuki ruang jiwa yang tenang itu.

Mudah-mudahan aku bisa masuk kedalam ruangan yang indah itu, agar tidak lagi terbawa arus hati yang terombang-ambing dan berbolak-balik.

Kuingat aku punya seorang teman, oleh teman-temanku yang lain seringkali dia mendapatkan sindiran atau ejekan atau panggilan yang tidak enak didengar, dari mulai si panuan, si kurapan, si kudis dan lain-lain hehehehe. Tentu saja kita yang mendengarnya saja sudah merasa tidak enak, tapi hal seperti itu tidak pernah membuat dia sakit hati terhadap panggilan-panggilan yang jelek itu, karena menurutnya “kenapa harus sakit hati ? sedangkan aku tidak seperti yang disebutkan oleh mereka-mereka itu, aku tidak berpanu, berkurap dan kudisan, badanku bersih :] jadi tidak ada alasannya untuk sakit hati atas sesuatu yang memang tidak kurasakan, tidak kumiliki dan tidak pernah ada, itu hanya sebutan-sebutan yang keluar dari mulut orang saja, dan cukup baginya bahwa dia tahu dirinya tidak seperti yang sering dijuluki orang kepadanya”

Aku pun jadi teringat, aku dulu seringkali dipanggil si galing, si domba, dan lain sebagainya, tapi aku tidak pernah merasa sakit hati, karena pertama, aku memang memiliki rambut yang ikal, hingga wajar saja kalau orang memanggil aku si galing, toh kenyataannya memang seperti itu so what ? aku tidak marah dipanggil si domba, karena aku manusia dan bukan seekor domba, jadi kenapa harus sakit hati hanya karena panggilan-panggilan atau ucapan-ucapan yang dibuat-buat orang, aku hanya tinggal berkata dan menjelaskan saja kepada mereka, bahwa aku adalah manusia seperti mereka juga, bukan seekor binatang.

Ya… sangat mudah, tinggal menjelaskan saja, tidak harus sakit hati, tidak harus membenci orang, kalau kita benar, kenapa tidak kita jelaskan kebenarannya, tapi kalau apa yang dikatakan orang itu memang benar, kenapa tidak diterima saja dengan tulus, karena kenyataannya memang sama.

Uhm.. aku begitu bersyukur, dalam pertemuanku dengan dia yang dulu begitu kuharapkan, begitu kuinginkan, dan pada akhirnya mungkin bukanlah sesuatu yang mendapatkan kehendakNya untuk dipersatukan, aku mendapatkan begitu banyak pelajaran, begitu banyak pemahaman, baik itu pemahaman yang sudah lama kudapatkan dan saat menghadapi ini dikuatkan pada diriku, maupun pemahaman-pemahaman yang baru. Aku sangat berterima kasih padanya, lewat dia aku diajarkanNya, aku diperlihatkanNya.

Dulu aku begitu berharap bisa merasakan semua ini bersama-sama dengannya. Saat ini yang kuharapkan hanyalah, agar dia bisa menyadari rasa sakit hatinya terhadapku dengan pikiran yang lebih terbuka, agar dia bisa melihat yang sebenarnya tentang apa-apa yang kurasakan dan semua yang telah pernah kulakukan juga ku ucapkan kepadanya.

Tapi bila itu tidak pernah terbuka, maka cukup Dia yang tahu apa yang sebenarnya.

Tidak harus lagi kucampuri urusannya, dan tidak boleh lagi ku ganggu kehidupannya, karena dia sudah memilih saat ini, memilih jalan hidupnya.

Semoga keluarganya saat ini akan semakin harmonis dan penuh cinta, dipenuhi kebahagiaan dan dijauhkan dari kemunafikan dan juga masalah, amien …


2/05/2009

Berhala …

Kata berhala ini seringkali kita dengar pada masa kehidupan para nabi dulu, tapi sebenarnya ternyata berhala itu tidaklah pernah hancur kisahnya, akan selalu ada dan ada dalam setiap masa. Tentu saja bentuk berhalanya yang saat ini sudah berubah, sudah menjadi lebih samar dan absurd.
Kalau pada jaman dahulu kala, berhala itu dalam bentuk patung-patung, simbol-simbol alam, manusia, maka pada saat ini sudah lebih banyak lagi berhalanya dibandingkan pada masa lalu itu.

Pengkultusan terhadap seseorang pun sudah menjadi sebuah berhala, seperti yang ada pada beberapa agama yang mengagung-agungkan sosok manusia sebagai Tuhan, ilmu pengetahuan, kesombongan, semua menjadi berhala yang samar dan tidak jelas. Sehingga terkadang batas antara berhala dan bukan menjadi sangat tipis, menyebabkan banyak manusia tidak menyadari bahwa sebenarnya telah menyembah berhala.

Bila dalam islam sudah sangat jelas bahwa yang wajib dicintai dan disembah itu hanya Allah, tapi dalam prakteknya banyak umat yang justru sudah menyimpang. Kebanyakan masih menggunakan perantara-perantara dalam mencapai Tuhan. Sebut saja contohnya dalam praktek tawasulan, seringkali orang-orang suci jaman dulu dijadikan perantara untuk terhubung dengan Tuhan dan mengharapkan mendapatkan karomah dan ilmu dari para orang suci dulu, seperti para sahabat nabi, syekh abdul qadir jaelani dan lain sebagainya. Dalam prakteknya, ada juga yang dinamakan dengan tawajuh yaitu menghadapkan diri kita terhadap wajah sang mursyid..

Bila sudah jelas bahwa untuk mencapai Tuhan itu tidaklah ada perantaranya, tidaklah ada yang bisa menghubungkannya, lantas bagaimana mungkin sosok manusia bisa mengantarkan manusia lainnya untuk mencapai Tuhan ? sedangkan nabi Muhammad saja tidak bisa membawa umatnya untuk mendapatkan jaminan keselamatan, karena keselamatan itu datangnya hanya dari kehendak Dia langsung, bukan karena kehendak manusia.

Manusia jadi terjebak dengan berbagai praktek spiritual dan laku spiritual yang konon menjanjikan pencerahan dan pertemuan dengan Tuhan. Banyak praktek-praktek yang bisa membuat seseorang menjadi menangis sesenggukan, merasakan ketenangan batin yang luar biasa, baik itu melalui meditasi, tawajuh, wirid, dan lain sebagainya. Tapi ternyata dalam sebuah prakteknya, bila seseorang misalkan saja membacakan wiridan atau bertawajuh atau bertawasul, dengan dibimbing ataupun seorang diri dan kemudian ditanamkan kedalam hati dengan benar-benar, itu memang bisa menyebabkan seseorang itu tenggelam dalam tangis keharuan, tangis kebahagiaan, masuk dalam sebuah alam ekstasi yang menyenangkan hingga seseorang itu akan kembali ingin mengulang dan mengulang praktek itu kembali, sebab merasa tercapai kebahagiaan batin dan ketenangan hati.

Padahal itu tidak lebih dari sebuah sensasi fisik dan emosional sesaat, seperti halnya sebuah zat psikotropika mereka akan menjadi kecanduan untuk mengalaminya lagi dan lagi. Tapi saat menghadapi dan masuk kembali kedalam kehidupan yang sebenarnya, mereka tidak mengalami perubahan apa-apa, karena yang mereka dapatkan tidaklah lebih dari sebuah sensasi semata tanpa ada manfaat ataupun menjadi merubah seseorang itu secara signifikan menjadi seseorang yang benar-benar mengalami perjalanan spiritual.
Ya…perjalanan spiritual, mereka lantas menganggap bahwa kondisi itu adalah telah tercapainya sebuah perjalanan spiritual.

Tapi tentu saja tidak ada yang salah bagi mereka yang menempuh jalan itu, tidak ada yang salah dengan sensasi-sensasi kenikmatan batiniah yang mereka rasakan itu, karena bukan berarti tidak ada yang bisa mencapai pencerahan spiritual dengan cara-cara seperti itu..
Namun, kenapa harus menempuh laku spiritual yang hanya menimbulkan kenikmatan atau sensasi semata ? sementara yang dituju bukanlah sensasi, tapi sebuah jalan, sebuah pencerahan untuk mencapai kesadaran Tuhan yang sebenarnya yang dimulai dengan menyadari diri sendiri terlebih dahulu, dan tidak ada manusia yang bisa membuat orang lain itu menjadi sadar kecuali atas kehendakNya sendiri.

Saat aku kenal dengan seseorang dalam sebuah komunitas spiritual yang sudah cukup lama berkutat didalamnya dalam hitungan tahun, ternyata kulihat tidak ada perubahan yang signifikan yang bisa dia dapatkan dari tempat itu. Memang menurut penuturannya, dia adalah seseoran yang rajin sholatnya, sering bertafakur dimalam hari dan bertawajuh. Tapi sangat mengagetkan pada saat dia ternyata adalah orang yang memandang seks itu adalah kebebasan, tidak harus melakukannya setelah menikah.
Uhm, dan menurutnya orang yang memandang seks itu harus menikah dulu adalah orang yang terikat oleh syariat agama. Dia menganggap bahwa ajarannya yang diterima itu adalah ajaran menuju makrifat, tapi yang kutahu bukan seperti itu makrifat.

Belum lagi kulihat ternyata dia masih saja menjadi orang yang saat menghadapi penderitaan hidup harus lari dan dari kenyataan dan tidak ikhlas dan pasrah menerimanya. Ah, rasanya kok sama saja dengan aku. Kupikir dia akan menjadi orang yang sudah lebih bisa menghadapi kenyataan hidup.
Menurutnya, saat dia menjalani laku spiritual yang diajarkan dikomunitasnya, dia merasa mendapat ketenangan yang luar biasa, sebuah pertemuan dengan yang Maha Tinggi. Seharusnya bila memang dia sudah mencapai tingkatan itu, pada saat dia keluar dari “proses” itu dan kembali kepada dunia yang nyata ini, dia sudah menjadi orang yang sabar dan pasrah menerima ketetapan hidup, pahitnya hidup.
Kalau masih begitu, lantas apa yang sebenarnya dia lakukan selama bertahun-tahun itu ? apa yang dia dapatkan ?

Dalam praktek yang lainnya, seseorang itu haruslah bermursyid, yang silsilahnya langsung dari nabi Muhammad, sehingga bila tidak bermursyid kesitu akan dianggap tidak sah dan tersesat. Sang mursyid pun akhirnya diagung-agungkan, dikultuskan. Loh …. Apa harus bermursyid untuk mengenal Tuhan ? apa harus ada perantara ?

Uhm, jiwa ini akhirnya terombang ambing tak menentu, ingin mengenalNya malah harus mengenal yang lain-lain. Laku spiritual tidak lagi melihat pada dasar tuntunan yang sudah diturunkanNya lewat Al-quran, sehingga tidak lagi dipikirkan apakah jalan itu memang bisa membawa pencerahan atau tidak, cukup dengan mendengar bahwa ditempat A banyak orang yang menemukan pencerahan maka kita pun akan belajar kesana, sekalipun harus menempuh perjalanan yang jauh. Laku spiritual yang membuat sakit diri sendiri dan juga melelahkan pun dilakukan, karena dianggap untuk melepaskan dan belajar menderita. Ekstasi-ekstasi yang ditimbulkan dari laku spiritual pun akhirnya menjadi candu untuk mencari ketentraman hati dan pencerahan.

Candu itu pun akhirnya bisa saja menjadi berhala, karena laku spiritual itu dianggap lebih bisa membawa seseorang bertemu Tuhan dibandingkan syariat yang sudah diwariskan oleh nabi yang diperintahkan langsung olehNya.


1/30/2009

Satu lagi …

Ada yang berbeda, ada yang berubah …
Yang dulu indah kini menjadi tak seindah dulu lagi ..
Yang dulu menyenangkan kini tak lagi menyenangkan ..
Dulu begitu bahagia … sekarang tak setitik pun bisa menjadi bahagia ..

Cinta itu tak lagi diperjuangkan ..
Cinta tak lagi berjuang …
Rindu itu tak lagi indah …
Rindu itu sudah menjadi sesuatu yang biasa saja untuknya ..

Adanya diriku kini tak lagi menjadi sama …
Hanya menjadi sesuatu yang sama dengan yang lainnya …
Dulu aku merasa begitu istimewa …
Kini tak ada lagi yang istimewa untuknya dariku…

Dulu aku begitu mudah untuk memasuki pintu itu …
Kini aku tak bisa lagi masuk ke situ….
Dulu aku menjadi bagian dari rumah itu …
Sekarang aku tidak lagi menjadi bagian yang sama seperti dulu ..

Aku tahu aku tidak bisa lagi masuk ke dalam hatinya …
Tidak lagi menjadi bagian yang bisa membahagiakan dia
Dan selama ini pun tak pernah bisa bahagiakan dia ..
Aku hanya sesuatu yang “tidak pernah bisa” untuknya ..

Lalu kenapa aku harus menghubunginya lagi …
Sementara aku tahu aku tidak akan diterimanya menjadi bagian yang seperti dulu lagi
Kenapa aku tidak bisa membahagiakan dia dengan tidak lagi memasuki hidupnya ..
Tidak lagi muncul dalam hidupnya …
Kenapa aku begitu jahat …
Dan kenapa aku harus membuat luka dalam diriku sendiri
Kenapa aku harus kembali kesini lagi ….
Kenapa tidak kubiarkan saja dia jauh dari hati ini ..

Uhm .. ya .. aku tidak ingin lagi menyakiti apapun tentang dia sedikitpun ..
Aku akan bisa pergi seutuhnya ..
Aku harus bisa pergi dari sini membiarkan dia bahagia dengan hidupnya ..
Aku pasti BISA ….. untuk dia …

Biar dia saja yang menarikku lagi bila aku memang untuk dia dan dia untukku ..
Aku tak akan mencarinya lagi …
AKU BUKAN LAGI HIDUPNYA …
BUKAN LAGI APA APA …

AKU HARUS PERGI …..
AKU PASTI BISA PERGI ………..
TUHAN …. JAGA DIA UNTUKKU … BAHAGIAKAN DIA UNTUKKU …
Amien ….

Pasangan Hidup ..

Sebuah percakapan di YM dengan seorang temanku …

J : hi F.. kamu kan laki-laki, menurut kamu, wanita yang ideal untuk menjadi pasangan kamu itu seperti apa ?
F : uhm.. tergantung, pasangan dengan tujuan apa ? ada orang yang mencari pasangan hanya sekedar untuk berpacaran dan have fun, ada yang mencari pasangan karena ada sesuatu yang dia inginkan dari pasangannya, ada juga yang mencari pasangan sekedar untuk mempertunjukkan nafsunya, dan lainnya lagi.
J : yeah, kamu tahu saya udah pernah punya suami, jadi pertanyaan saya pasangan hidup.
F : uhm… kalo itu yang ditanyain, menurut saya pribadi, kunci dari sebuah hubungan jika memang mempunyai tujuan yang jelas adalah, kepercayaan, kejujuran dan keterbukaan, dari situ muncul saling menghargai perasaan dan menghormati.
J : terus bagaimana kalau seandainya dari pasangan tersebut, salah satu sudah seperti yang kamu bilang, tapi yang satunya lagi mengkhianati, dalam artian dia tidak jujur, tidak terbuka dan tidak bisa dipercaya ?
F : well, … F cuman bisa bilang, berarti salah satu pasangannya itu belum menemukan pasangan sejatinya, bila pengkhianatan itu sudah terjadi, berarti mungkin tidak ada kesepahaman tentang tujuan, atau, memang berbeda tujuannya. F yakin bila keduanya mempunyai tujuan yang sama, maka kejujuran, kepercayaan dan keterbukaan itu akan ada pada pasangan tersebut :]
J : :[ saya sudah berusaha seperti itu F, tapi kenapa saya selalu menemukan seseorang yang tidak punya apa yang kamu bilang itu, akhirnya selalu gagal dan gagal, lalu sakit hati. Apa memang ada orang yang seperti kamu bilang itu F ?
F : uhm… kalau gagal, bukan berarti tidak ada orang yang seperti F bilang tadi bu, tapi yang lebih tepat, J belum nemuin orangnya. Orang yang punya kejujuran, kepercayaan dan keterbukaan itu selalu akan ada, dan saat orang itu menemukan orang yang sama, maka tercapai tujuan itu dengan baik. Mana ada orang yang mau dibohongi, dikhianati, tentu saja tidak ada yang mau.
J : yah F, mungkin karena saya selama ini hanya menemukan orang yang tidak punya tujuan yang sama dengan saya, sampai saya merasa sepertinya semua laki-laki itu sama aja.
F : mana bisa begitu bu :], tidak ada orang yang sama, selalu ada kekurangan dan kelebihan dari setiap orang.
J : kamu pasti udah nemuin orang yang punya tujuan yang sama dengan kamu F :], kalo ga, ga mungkin kamu bisa bilang begitu kan hehehe
F : uhm ..sudah .. F udah nemuin J :]
J : kalo misalnya kamu udah punya yang setujuan dalam hidup kamu, tapi kemudian dibelakang hari orang itu berubah, misalkan tidak lagi terbuka, sulit untuk bisa kamu percaya dan tidak jujur, apa kamu masih mau pertahankan F ?
F : kalau kamu udah nemuin seseorang yang terbaik buat diri kamu, seharusnya dimata kamu dia akan menjadi sempurna sekalipun banyak kekurangannya, dan tujuan dari berpasang-pasangan itu tentunya untuk saling memperbaiki, sehingga pada akhirnya kekurangan kita akan ditutupi oleh kelebihan pasangan kita, intinya pasangan itu akan saling masuk ke dalam pembelajaran, bahwa perbedaan yang ada itu seharusnya menjadi saling menguatkan, bukan untuk menghancurkan.
J : bagaimana bisa ? yang ada saya malah sakit hati kalau tahu pasangan saya berbohong, dan menutup nutupi sesuatu dari saya F, apa saya harus terus bersabar nerimanya ? sabar ada batasnya .. !
F : :] seharusnya sih sabar ga ada batasnya, justru harus menjadi semakin sabar. Untuk yang terbaik dalam hidup menurut kamu, kamu pasti akan mengusahakan yang terbaik juga, kamu akan perjuangkan dengan sepenuh hati…
Ga ada ceritanya hubungan itu akan selalu mulus, pasti ada rintangannya, nah … kalau mau ngerasain yang manis, ya harus mau juga ngerasain pahit. Kalau sudah bisa nerima itu dan kemudian belajar dari yang pahitnya, maka semuanya akan menjadi manis, kalau bisa menyadari bahwa diri ini salah, ya perbaiki, yang sudah baik ya pertahankan lah .. :]
J : kamu masih berjalan dengan yang terbaik kamu itu F ? :]
F : uhm … terkadang kita harus melepaskan sesuatu sekalipun itu yang terbaik yang kita rasakan dan kita inginkan, karena mungkin dengan melepaskannya, yang terbaik itu bisa lebih merasakan bahagia. Ya tapi setidaknya F udah berjuang, udah coba perbaiki dan pertahankan, tapi bila perbedaan itu sudah pada tujuannya, maka biarkan dia bahagia dengan jalan dan pilihan hidupnya sendiri.
J : loh, jadi kamu juga ga bisa donk pertahankan itu ? kenapa harus menyerah ?
F : bukan tidak bisa pertahankan, dan sama sekali tidak menyerah, bahkan tidak pernah menyerah, karena F merasa memang dia yang terbaik J. tapi apa gunanya bila terus pertahankan dan perjuangkan, kalau orang yang kita pertahankan itu memang tidak punya lagi apa-apa untuk dirasakan dengan F ? akhirnya F Cuma akan menyakiti dia, akhirnya ini semua Cuma jadi memaksakan kehendak F sendiri, sementara dia tidak menghendaki yang sama.
Bila sudah diperjuangkan dengan sepenuh hati, dan itu tidak menjadi kebahagiaan kita, maka terima saja itu menjadi takdir, karena F memang sudah ga nemuin jalan lain selain lepas dan pergi dari yang terbaik itu.
J : seandainya dia ingin kembali, apa kamu bisa terima ?
F : uhm .. rasanya sulit membayangkan dia akan kembali J :] si F ini terlalu sulit untuk bisa dia terima kekurangannya. Tapi kalau ada keajaiban dan dia ingin kembali, dia harus sudah bisa nerima F apa adanya, karena F ga akan berubah … akan tetap seperti ini.
J : kenapa ga berhenti dan mencari yang lain ?
F : I wish I could … :] tapi saat ini ga bisa … tapi mudah2an suatu hari nanti bisa J :]
J : …….
F : percaya aja deh J, kalau kamu liat angkasa di atas sana, ada berjuta-juta bintang yang jadi hiasan malam, dan diantara banyaknya bintang itu, pasti ada satu yang tertuju untuk kamu, dan kalau kamu sudah bisa menemukan bintang itu, dia pasti akan bersinar paling terang di mata kamu, sehingga saking terangnya dia, cahayanya akan menutup mata kamu untuk bisa melihat cahaya bintang yang lain, yang ada hanya bintang itu dihati kamu nantinya. Ga akan ada yang lain deh .. believe me …:]
J : thank you F, mudah-mudahan kamu juga dapetin bintang kamu itu yah :]
F : amien …

1/27/2009

“Dunia” Baru …

Setelah banyak yang kulewati sejak tahun 2007 akhir lalu sampai akhir 2008, banyak hal yang kini berubah sepertinya dalam diriku.
Ada yang datang, ada yang datang, semuanya silih berganti menggambarkan betapa hidup itu akan selalu menyiratkan keseimbangan semesta sebagai sebuah hukum alam yang akan selalu seperti itu.

Kehilangan bagian hidup yang menjadi belahan jiwa, kehilangan seseorang yang sudah begitu dekat dan selama ini menjadi sahabat, tidak lagi bekerja ditempat dulu, kehilangan banyak hubungan dengan orang-orang yang cukup dekat denganku.
Dimasa kehilangan, banyak sudah pelajarannya, banyak sudah suka dan dukanya.

Kini aku menemukan sebuah keluarga yang menganggap aku sebagai bagian dari keluarga mereka, juga menemukan seseorang yang baru yang juga lagi-lagi menurutnya pernah menjadi bagian dalam masa laluku.
Kalau dulu juga pernah ada yang mengatakan bahwa aku adalah soulmatenya, tapi aku tidak merasakan getaran apa-apa, tapi yang baru ini, memang aku merasakan ada getaran yang seakan-akan berkata bahwa aku memang mengenalnya dengan dekat juga.

Kini dalam hidupku, aku mengenal tiga orang yang bisa kurasakan kedekatannya. Yang pertama adalah seseorang yang pernah kucintai dan kusayangi, yang kedua seseorang yang pernah datang ke sebuah komunitas tempat aku mengenal spiritual, tapi berhubungan hanya saat itu saja, dan yang ketiga adalah yang baru saja ku kenal ini.

Sungguh luar biasa saat kudengarkan penuturannya dalam pencarian untuk bertemu dengan aku. Sementara aku tidak pernah mencari-cari orang yang pernah dekat di masa laluku, karena memang aku bukan orang yang punya kemampuan untuk merasakan itu dengan kuat dan tidak bisa melihat ke masa lalu.

Aku memang bisa merasakan nyaman dengannya, dia bisa bercerita begitu banyak padaku, menceritakan semua perjalanan dia hingga akhirnya dia menemukan aku.
Sungguh cerita yang sulit diterima oleh logikaku, tapi kenyataannya memang akhirnya dia menemukan aku, dan aku akhirnya bisa melihatnya dari dekat saat dia menyengaja datang untuk menemui aku.

Ternyata dia berwajah sangat cantik, dan lagi-lagi tingginya lebih tinggi dari aku hehehe…Dan samanya lagi, dia sudah berkeluarga, sudah punya seorang anak dengan suaminya. Karena ada sebuah perasaan bahwa aku dengan dia begitu dekat, hingga tidak ada perasaan canggung saat bersama dia. Dia banyak bercerita dengan semangatnya kepadaku, dan aku pun bisa bercerita banyak tentang diriku selama ini.

Tapi tetap saja, aku tidak merasakan ada kedekatan yang begitu istimewa seperti dulu aku pernah merasakannya dengan orang yang kucintai itu. Dan yang jelas aku berharap, tidak ada lagi kejadian seperti sebelumnya, tidak lagi aku ingin masuk kedalam perasaan wanita ini, dan dia pun juga masih bisa menjaga perasaannya. Satu hal ku syukuri bahwa dia sangat bahagia dengan keluarganya saat ini, kehidupan rumah tangga mereka harmonis dan penuh cinta. Kuharap apa yang dikatakannya itu akan terus seperti itu, dan tidak ada celah yang akan menyebabkan hubungan keluarganya ini menjadi berubah terutama setelah ada aku dalam hidupnya.

Aku akan menjadi temannya yang baik, dan dia pun berkata yang sama.
Rasanya menyenangkan bisa menemukan kembali orang yang bisa berbagi tanpa harus ada kekhawatiran dalam hatiku. Aku akan menjaga hal ini akan terus seperti ini, dan menjauhkan hal yang bisa menyebabkan hal ini rusak.

Semoga dunia baruku, hidup baru ku berubah menjadi lebih baik, dan semua orang yang kusayangi dan kucintai juga mendapati kebahagiaannya.,,, amien ..


Keluarga Baru …

Suatu hari aku menerima sebuah sms yang nomornya sama sekali tidak ku kenali. Orang itu mengatakan dia adalah salah satu member disebuah milis tempat aku belajar banyak hal tentang spiritual, dan maksud dia menghubungiku karena ada banyak hal yang ingin dia tanyakan padaku.
Entah darimana dia mendapatkan nomorku waktu itu, tapi ku bilang padanya, kalau memang dia member dari milis yang dimaksud, seharusnya dia bertanya langsung pada sang grand master yang sudah jelas-jelas mumpuni pemahaman spiritualnya.

Sejak itu dia mulai menghubungiku juga melalui email. Sedikit banyaknya akhirnya kujawab juga beberapa pertanyaannya semampu dan sepengetahuan yang aku bisa.
Tak lama dari situ, email ku tiba-tiba kembali mendapati seseorang yang tidak ku kukenal juga. Kali ini seorang wanita.

Sama dengan orang yang sebelumnya, wanita ini pun bertanya banyak hal tentang seputar masalah spiritual dan energi. Aku heran, kenapa dia yang sudah masuk dimilis itu dan tahu ada masternya yang pasti ilmunya sangat luas dan bisa menjawab pertanyaan dia dengan tuntas, tapi malah dia menunjuk aku untuk memberikan jawaban-jawaban dari pertanyaannya.
Lalu dia pun minta dikulihat kondisi spiritualnya, hehehe sudah tentu aku tidak punya kemampuan seperti itu, dan selama ini juga sudah kusadari banyak hal yang salah dalam hal lihat melihat ini. Tapi karena wanita ini memaksa akhirnya kucoba juga, dan kembali harus menjadi orang yang sok tahu.

Saat itu kurasakan bahwa wanita ini mempunyai emosi yang sangat tidak stabil, mudah marah dan ada sedikit masalah dalam kehidupannya, ya entah lah itu benar atau tidak, salah atau benar, tapi akhirnya kucoba sampaikan apa yang kurasakan itu padanya.
Ternyata, apa yang kukatakan padanya itu benar adanya, dan membuat dia terkejut dan terheran-heran karena aku bisa tahu permasalahan hidupnya.
Uhm, tentu saja aku sendiri bingung dan tidak tahu harus menjawabnya bagaimana.
Wanita ini ternyata adalah istri dari orang yang pertama kali mengirimkan sms kepadaku. Usia wanita ini terpaut 6 tahun denganku, sementara suaminya berbeda 10 tahun denganku.
Lalu dia minta pendapatku tentang permasalahannya. Permasalahannya adalah wanita ini mempunyai emosi yang labil, mudah marah, sehingga dalam menghadapi anak-anaknya dan suaminya seringkali mudah terbawa emosi.
Akhirnya kucoba berikan beberapa metode latihan yang sering ku praktekkan sendiri dan juga beberapa afirmasi yang lebih tepatnya adalah doa untuk bisa meredam semua permasalahannya, dan kucoba bantu mengirimkan energi sebisa yang aku mampu setiap malamnya pada wanita ini.

Seminggu sejak kuberitahukan apa yang kutahu itu, dia kembali menghubungiku lewat email. Subhanallah dia memberikan aku kabar yang sangat baik. Hari itu aku menerima email tidak hanya dari dia, tapi juga dari suaminya. Menurut suaminya, istrinya ini seperti terlahir kembali menurutnya, kembali menemukan tujuan hidupnya, dan sang suami juga mengalami perubahan setelah selama satu minggu itu menerapkan apa yang kuberitahu, dia baru menyadari betapa besar cintanya terhadap sang istri, dan sang istri menyadari segala kesalahannya dalam menyikapi hidup dan permasalahannya.
Mereka berubah menjadi sepasang suami istri yang begitu harmonis dan penuh kasih sayang. Istrinya seketika merasakan betapa hidup itu indah, dan dia mempunyai keluarga yang bahagia dan sayang padanya.
Selama ini memang sang istri mempunyai kelebihan yaitu, seringkali dia mendapatkan mimpi yang berupa isyarat-isyarat, biasanya mimpi itu menjadi kenyataan dalam beberapa hari kemudian, atau juga seringkali menerima vision dalam benak dan pikirannya tentang dirinya ataupun tentang orang lain.

Sejak menerapkan apa yang kuberitahu itu, mereka berubah total. Dua hari sebelum mengalami menjadi manusia baru, menurut istrinya padaku di telepon, dia mengalami mimpi dan dalam mimpi itu dia merasa bertemu dengan aku, dia ceritakan ciri-ciri orang yang dia yakin itu adalah diriku, dan ciri-ciri yang dia ceritakan sangat tepat seperti fisikku ini. Dalam mimpinya itu, dia seperti sedang berada didepan jurang dan punya niat untuk melakukan bunuh diri dengan terjun kedalam jurang, baru kemudian aku datang lalu mengikat pinggangnya dengan seutas tali. Kemudian menurutnya aku berkata padanya dimimpi itu, “ayo kalau mau terjun ke jurang” dengan wajah yang sangat serius menurutnya. Kemudian kalimat itu diulang kembali “ayo, kalau mau terjun ke jurang, sekarang aja, kenapa diam”. Menurutnya saat itu dia sadar, sekalipun dia terjun kedalam jurang, dan sekalipun aku menyuruhnya terjun ke dalam jurang dimimpi itu, tapi karena dia telah terlebih dahulu ku ikat dengan seutas tali panjang, maka sekalipun wanita itu terjun, aku pasti akan menahannya dengan tali tersebut dan kembali menariknya ke atas. Intinya adalah, aku tidak akan membiarkan wanita itu jatuh dalam mimpi itu menurutnya.

Lalu aku tersenyum mendengar mimpinya, dan bertanya, “apa yang mbak dapat artikan dari mimpi itu, apakah mimpi itu memberikan satu makna tertentu?”. Kemudian dia menjawabnya. “ya saya sadar saat itu kondisi saya benar-benar sedang labil, emosi saya sangat tidak stabil, pikiran saya seperti orang yang sudah putus asa dan sudah tidak punya pandangan yang positif tentang hidup, mas sepertinya datang dan dipertemukan dengan saya olehNya pada saat dan waktu yang tepat, sehingga merubah jalan pikiran saya yang sudah buntu itu menjadi kembali terbuka dan akhirnya kembali menemukan jalan dan tujuan hidup saya. Saat ini saya merasa pernikahan saya terselamatkan dan kembali menemukan ruh dari pernikahan ini”

Baru saja tadi dia kembali meneleponku setelah cukup lama putus hubungan karena aku tidak lagi menggunakan hp, entah kenapa saat menerima telepon itu aku merasakan begitu bahagia yang tak terhingga. Aku bahagia mendapati keluarga itu berubah menjadi sebuah keluarga yang bahagia, dan suami istri ini bisa menyadari cinta mereka itu ternyata selama ini mereka tidak terbuka, dan mereka belum menyadari bahwa cinta itu begitu indahnya dalam keluarga itu. Entah berapa kali wanita itu mengucapkan rasa terima kasihnya padaku, berulang-ulang dia mengucapkannya padaku. Dia bilang, sekarang dia begitu mencintai suaminya, dan suaminya pun merasakan demikian, mereka seperti sepasang suami istri yang baru menikah lagi.

Ya, tentu saja yang mempersatukan mereka bukanlah aku, tapi Dia yang membukakan jalannya. Aku turut merasakan kebahagiaan mereka. Mereka menganggap aku menjadi seseorang yang istimewa dan special menurut mereka, aku mereka anggap lebih dari seorang teman seperjalanan dalam kehidupan spiritual mereka, tapi juga sebagai sebuah keluarga. Mereka ingin bertemu denganku, dan jika ada kesempatan mereka datang ke tanah jawa ini, mereka ingin menemuiku, dan menyuruh aku menemui mereka jika aku berkunjung ke daerah mereka tinggal. Bahkan kalau bisa aku mendapatkan pekerjaan disitu, mereka menyuruh aku untuk tinggal bersama mereka, sehingga tidak perlu keluar uang untuk biaya kost atau kontrakan rumah.

Aku benar-benar terharu mendapatkan perhatian seperti itu dari mereka. Aku benar-benar bahagia mendapati mereka bisa bercanda tawa saat sedang meneleponku :]. Terkadang saat istrinya yang berbicara denganku, sang suami menggodanya, sebaliknya kalau sang suami yang sedang berbicara denganku, istrinya yang menjahili suaminya hehehe.
Ahh … tiba-tiba saja ada perasaan iri melihat kebahagiaan itu. Aku bersyukur melihat ini semuanya, bersyukur dipertemukan dengan mereka, bersyukur aku mendapatkan sebuah keluarga yang baru dalam hidupku.

Semoga kebahagian mereka itu akan menjadi sebuah kebahagiaan yang langgeng, sampai mereka menjadi kakek nenek kelak…. Amien …
Alhamdulillah…..

1/24/2009

cemburu..

Cemburu itu adalah juga anugrah, merupakan salah satu unsur dari cinta, dengan cemburu ini kita bisa mengetahui keinginan pasangan kita, sehingga kita bisa tahu bahwa dia memang membutuhkan dan menginginkan kita.
Terkadang aku pun membutuhkan kecemburuan dari seseorang yang dekat denganku, dan aku juga terkadang merasa senang saat orang yang dekat denganku merasakan cemburu padaku, bukan senang karena telah membuatnya merasa tidak nyaman, tapi senang karena aku menjadi tahu bahwa dia tidak ingin terbagi.

Sebenarnya rasa cemburu adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan untuk dirasakan, tapi bila kita bisa melihatnya dari sisi yang lain sebagai bagian dari yang dinamakan cinta, maka seharusnya kita bisa merasakan rasa cemburu itu membuat suatu hubungan menjadi lebih hangat dan menyenangkan.
Tentu saja, yang kumaksud dengan rasa cemburu disini adalah sebuah rasa cemburu yang positif, sebuah rasa cemburu yang beralasan, bukan cemburu tanpa alasan dan tanpa sebab, bukan cemburu buta tanpa disebabkan dari sebuah akibat yang ditimbulkan oleh orang yang dekat dengan diri kita.

Baru-baru ini aku melihat tulisan seseorang yang didalamnya terdapat penggambaran karakter seseorang melalui angka-angka, sehingga bisa dilihat dari tanggal kelahiran seseorang tentang kepribadiannya.
Aku lihat pada tanggal kelahiranku, disitu pada beberapa kepribadian memang ada yang mirip, tapi pada masalah percintaan rasanya terlalu jauh itu menggambarkan tentang aku.
Ditulisan itu tertulis bahwa aku adalah orang yang sangat pencemburu, dan kisah cintaku lebih banyak menjadi gagal karena masalah kecemburuanku itu menurut angka tersebut.

Bila kuingat ingat lagi, rasa-rasanya belum ada kisah cintaku yang gagal karena disebabkan masalah kecemburuan, bahkan semuanya menjadi gagal karena orang yang sudah kuanggap dekat itu berpindah ke lain hati, karena mendapatkan yang lebih baik daripada aku. Dulu rasanya aku tidak pernah sampai harus merasakan cemburu yang berlebihan, bahkan sangat jarang sekali aku merasakan cemburu.
Baru pada hubunganku yang terakhir aku merasakan banyak kecemburuan, itu pun karena alasan yang bukan dibuat-buat atau karena cemburu buta tanpa sebab.

Rasa cemburu ini tentu saja akan sulit diterima bagi mereka yang tidak pernah merasakan dan mengenal apa itu arti kecemburuan, terlebih lagi bila kita bicarakan dengan orang yang tidak pernah merasakan cinta (?).
Bagaimana mungkin bisa diterima dan dimengerti, sedangkan perasaan itu saja belum pernah dialami, sehingga menjadi wajar bila kita merasakan cemburu itu pada seseorang, dan kemudian dianggap menjadi sesuatu yang berlebihan dan tidak wajar.

Cemburu bisa menjadi sebuah tanda, bahwa seseorang itu begitu berarti buat kita, menjadi tanda bahwa seseorang itu sangat melekat dan tak ingin terbagi dengan yang lainnya.
Bila sudah bisa dan pernah merasakan kecemburuan, tentu kita lebih bisa lagi menghargai arti sebuah hubungan dengan orang yang dekat di hati kita, lebih bisa menjaga setiap sikap kita dan hubungan kita selain dengan orang yang dekat itu.

Bila kita memang mempunyai tujuan, tentunya kita akan menjaga semua hal yang bisa mencapai tujuan itu dengan tidak merusaknya, tidak mengabaikannya.



Dalam hati …

Cahaya dari mata ini terus memberikan petunjuk menyusuri setapak demi setapak jalan mengikuti aliran sungai yang bening disebelahnya.
Langkah ini semakin berat karena terasa jalanan itu semakin naik dan terus naik, entah dimana puncaknya akan ditemukan. Disebelah kanannya ada jurang yang terjal dan tidak diketahui sampai kemana dalamnya.

Kaki ini terus saja mengikuti jalan yang seakan memang sudah terbentuk sebelumnya, seperti pernah dilewati dan sangat kukenal.
Air sungai yang bening hingga terlihat dasarnya menjadi satu-satunya yang mencerahkan mata yang sudah panas karena teriknya matahari. Sementara itu angin semakin kencang dirasakan saat semakin ke atas.

Sepertinya dulu pernah kulewati setiap jalan ini bersama seseorang yang sangat ku kenal dekat. Kali ini aku harus melangkah sendiri tanpa orang itu ada disampingku. Dulu tidak seberat ini harus membawa beban, namun sekarang terasa beratnya beban itu seakan-akan memikul sebuah batu besar yang tak terlihat oleh mata.

Kenapa terasa begitu jauh sekarang, dahulu rasanya tidak sejauh ini dan juga tidak seberat ini. Apa harus putus harapan ini dan memutuskan untuk berhenti menuju puncak itu ? Haruskah kembali ke bawah dan meninggalkan semua jalan yang sudah ditempuh begitu jauh ini ?. Mungkinkah kaki yang sudah melepuh dan berdarah ini kubawa pulang turun kembali ke bawah dan beristirahat sejenak ?

Begitu banyak pelajaran tentang bahagia dan penderitaan saat menempuh waktu disini. Tidak boleh berhenti saat ini, jangan menyerah saat ini, waktu masih panjang, masih banyak harapan lain yang bisa diraih untuk ke puncak yang sama, walau mungkin akan berbeda rasanya. Aku masih kuat, aku hanya butuh merebahkan tubuh sebentar dan melepaskan semua pakaian yang sudah kotor serta penuh debu ini, lalu menyiramkan air sungai yang sejuk ini keseluruh badan.

Sepertinya puncak itu sudah semakin dekat, aku harus menemukan sesuatu yang kucari itu, sesuatu dimana pernah kutorehkan tulisan disitu. Uhm, ternyata masih ada disitu, masih tetap sama seperti dulu, tidak ada yang berubah sedikitpun. Batu itu masih tertancap di dalam tanah, dan tulisan itu masih terlihat sangat jelas terukir disitu.
Sesuatu yang pernah kuukirkan disitu untuk menunjukkan bahwa tiada yang lain dalam hidupku, sebuah gambaran tentang hati yang tulus dan setia yang indah.
Ini mungkin bukanlah yang sejati, entahlah mungkin aku tidak akan pernah mengerti.

Sesaat saat mata ini menatap bagian belakang batu itu, ternyata sudah rengkah sedikit terbelah dan banyak bagiannya yang sudah gompal seperti dihujam batu-batu kecil yang dilempari ke batu tersebut. Uhm, mungkin cara ini pernah salah, salah dalam menunjukkannya, untuk membuktikannya, dan salah ini tidak pernah akan bisa dimengerti. Dan sesungguhnya, tidak pernah ada maksud untuk menyakitinya.

Mungkin memang tidak pernah ada yang terbaik dari dalam diri ini yang bisa sedikit terlihat indah dihatinya.
Namun cinta ini tidak salah ….
Cinta ini tidak pernah salah ….
Dan hati ini tidak salah saat cinta itu menjelma didalam jiwa yang sederhana ini …
Cinta itu masih tetap sama seperti waktu pertama kali dulu ditanamkan …
Masih tetap sama seperti yang tertulis di ujung hati yang paling dalam ini ..
Tulisan itu masih sangat jelas seperti jelasnya yang masih dirasakan didalam sini …
Walau tulisan itu hanya bisa kubaca sendiri saat ini, hanya bisa ku mengerti sendiri saat ini …

Kubaca lagi tulisan itu …
Dan yang tertulis disitu …
“…………………………..”




Lihat, Dengar dan Rasakan …

Rasanya sudah terbiasa bagi diri ini mendengar orang-orang mengatakan “jadilah dirimu sendiri”, “be your self”.
Seharusnya memang seperti itu, menjadi diri sendiri adalah lebih baik daripada harus berpura-pura menjadi orang lain. Kemampuan, kelebihan juga kekurangan setiap manusia adalah berbeda, tidak ada yang sama. Bila kita mampu, maka yakinlah bahwa ada yang lebih mampu lagi dari kita, jika kita kurang, yakinlah bahwa ada yang lebih kurang dari kita.

Tapi ternyata “menjadi orang lain” dalam sudut pandang yang berbeda adalah sesuatu pelajaran yang sangat berharga.
Dengan menjadi orang lain satu hal yang bisa dipelajari adalah, kita akan bisa menghargai diri kita sendiri juga menghargai orang lain.

Sebelum menyakiti orang lain, kita bisa merasakan sakitnya bila hal yang sama terjadi pada diri kita. Begitu juga bila kita bisa membahagiakan orang lain, kita pun akan merasakan bahagia yang sama jika itu terjadi pada diri kita.
Memikirkan setiap tindakan, sikap serta ucapan kita sebelum hal tersebut diwujudkan, bisa membuat diri kita menjadi lebih mengerti yang dinamakan perasaan, baik itu perasaan diri kita sendiri, ataupun perasaan orang lain.

Apakah tindakan, sikap atau ucapan kita akan menyinggung perasaan orang atau sebaliknya ?, Apakah tindakan, sikap atau ucapan kita akan menyakiti perasaan orang lain atau sebaliknya ? Apakah tindakan, sikap atau ucapan kita bisa membuat orang lain tidak merasa dihargai atau sebaliknya ?

Sebagai manusia normal, tentu tidak pernah ingin kita disakiti, disinggung, dikecewakan, direndahkan dan tidak dihargai oleh orang lain. Kalau kita bisa memahami hal tersebut, tentunya kita juga harus bisa menjadi orang yang tidak pernah menyakiti, menyinggung, mengecewakan, merendahkan dan tidak menghargai orang lain.
Untuk bisa seperti itu akan sulit jika kita menjadi orang yang terlalu cuek, tidak peka terhadap perasaan orang, tidak mengerti tentang apa itu perasaan.
Lebih senang memikirkan diri sendiri daripada orang lain, sehingga tidak terpikir apakah tindakan, sikap dan ucapannya bersinggungan dengan orang lain.

Selalu ada sesuatu yang pantas dan tidak pantas, sesuatu yang harus dan tidak harus, sesuatu yang boleh dan tidak boleh, sesuatu yang bisa dan tidak bisa.
Tapi bila hati sudah beku, terkadang menjadi sulit untuk bisa merasakan perasaan orang lain.

Batasan setiap manusia adalah sebuah kehormatan dan penghargaan serta kepercayaan. Saat itu terlanggar, maka keseimbangan akan terganggu.

Ternyata masih harus belajar menjadi diri sendiri dan yakin terhadap diri sendiri, serta belajar memposisikan diri ini menjadi orang lain, agar lebih bisa menghargai perasaan orang lain terutama orang-orang yang ada didekat kita.

Banyak terhubung dengan orang lain semakin memungkinkan diri kita berbuat banyak kesalahan, tapi juga memungkinkan diri kita bisa berbuat banyak kebaikan untuk orang lain. Sedikit berhubungan dengan orang lain, mungkin semakin sedikit juga kemungkinan kita berbuat kesalahan terhadap orang lain, tapi tetap bisa berbuat banyak kebaikan untuk diri kita sendiri juga.
Membuat diri kita menjadi orang yang lebih baik itu lebih berharga daripada membuat orang lain menjadi lebih baik tapi diri sendiri terabaikan.

kuingin lepaskan masa lalu …

Sudah kucoba untuk tidak lagi menghiraukannya, berusaha lepas dari gambaran-gambaran yang sampai saat ini tetap saja masih tidak bisa kumengerti.
Entah kenapa semakin berusaha menjauh, berusaha untuk tidak mendapatkannya, berusaha untuk tidak melihatnya, tapi justru semakin banyak yang terlihat.

Seperti sebuah proyektor dari dalam kepala ini, yang kemudian mengeluarkan potongan-potongan gambar yang terus berubah-rubah. Menggambarkan berbagai macam masa dan jaman yang berbeda-beda.
Saking banyaknya hingga sudah tidak jelas lagi semuanya, tidak berurutan lagi ceritanya, tidak diketahui mana yang menceritakan bagian yang sebelumnya dan yang sesudahnya.

Semua ini justru semakin banyak dan sering muncul pada saat tidak lagi ku berusaha mencari tahu, saat tidak lagi ingin tahu dan tidak ingin mengerti.
Dulu sempat menginginkannya, sekedar untuk menjawab rasa penasaran dari dalam hati, apa yang sebenarnya terlihat. Apakah memang sebuah gambaran masa lalu yang kembali terbuka, atau sekedar imajinasi pikiran yang sedang berselancar bebas didalam diri.

Semakin kuat rasa penolakan itu, semakin banyak juga yang muncul. Lama kelamaan hal ini menganggu pikiran dan hatiku. Akhirnya kucoba juga untuk bisa menangkap maksudnya. Tapi ternyata sulit untuk bisa ditangkap dengan sejelas-jelasnya agar bisa sedikit mengerti, yang ada hanyalah rasa pusing dibagian belakang dan atas kepala karena berdenyut tak tentu waktu.

Sungguh tidak pernah ku ingin tahu lagi tentang masa lalu, tidak ingin lagi ku mengerti tentang masa laluku, tidak ingin melihat yang sudah bukan waktuku lagi.
Hanya ingin menjalani waktuku yang sekarang, mensyukuri waktuku yang diberi saat ini, dengan segala kelebihan dan banyak kekurangannya.

Aku ingin bebas ……

1/21/2009

Rumahku Surgaku [3]

Setelah beberapa lama mengarungi bahtera ini, rasanya masih ada yang kurang untuk melengkapi semua keindahan dan kebahagiaan yang terus dilimpahkanNya.
uhm, manusia memang tidak pernah ada puasnya, selalu ingin mendapatkan lebih dan lebih. Memang itu adalah kodratnya manusia yang selalu tidak pernah terpuaskan, selalu ingin dapat dan diberi lagi walau sudah banyak yang diterimakan oleh diri ini.

Aku hanya minta kebahagiaan ini menjadi semakin lengkap dengan kehadiran seorang anak, ya hanya anak. Hal ini pun sudah menjadi sesuatu yang didambakan oleh istriku.
Perbincangan pun terjadi antara aku dan istriku yang kucintai itu. "apakah kita siap bila suatu saat nanti kita diberi kepercayaan untuk mengurus seorang anak say?", lalu istriku menjawab, "tentu saja kita harus siap sekalipun kita dalam kondisi yang tidak siap, bukankah segala sesuatunya ini hanya milikNya, dan kita hanya diberi kepercayaan, termasuk juga cinta yang kita bina selama ini dalam rumah tangga".

"tentu saja demikian istriku, sesungguhnya kita memang tidak memiliki apapun, semua ini hanya milik Dia. semua yang ada ini bisa menjadi sesuatu yang meningkatkan keimanan kita, tapi juga sekaligus bisa menjadi sesuatu cobaan dalam hidup kita, termasuk bila kita suatu hari nanti diberi kepercayaan untuk mendapatkan seorang anak".
"nanti kita akan menjadi orang yang mempunyai kekhawatiran dengan titipanNya itu, kekhawatiran tentang hidupnya, rezekinya, kesehatannya, masalahnya, dan saat dia mulai beranjak dewasa, apakah engkau siap dengan semua perubahan itu ?".
Lalu istriku menjawab, "Insya Allah, aku harus siap sekalipun itu berat.hidup ini pasti akan banyak penderitaan, dan penderitaan itu adalah suatu jalan untuk bisa melihat kebahagiaan kan suamiku ?".
"iya, benar, penderitaan dan juga kebahagiaan adalah suatu jalan, apakah kita bisa menyikapinya menjadi sesuatu yang positif dan membangun jiwa kita menjadi lebih baik, atau bisa juga menjadi sebaliknya. Mudah-mudahan kita akan menjadi orang yang istiqamah dalam hidup ini, dan mudah-mudahan bila kepercayaan itu sampai kepada kita suatu hari nanti, kita bisa menjaga kepercayaanNya, amin".
"amien, suamiku .. semoga kita bisa istiqamah.....".